Home »
Artikel
» Mengenal Prinsip-prinsip dasar jurnalisme daring
Mengenal Prinsip-prinsip dasar jurnalisme daring
Paul Bradshaw menyebutkan bahwa
ada lima prinsip dasar jurnalisme daring, yang terdiri dari akronim bahasa
Inggris B-A-S-I-C, yakni 'Brevity – Adaptability –
Scannability – Interactivity – Community and Coversation'
- Keringkasan (Brevity). Berita dituntut
untuk bersifat ringkas, untuk menyesuaikan kehidupan manusia dan tingkat
kesibukannya yang semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan istilah umum
komunikasi ‘KISS’, yakni Keep It Short and Simple.
- Adaptabilitas atau kemampuan beradaptasi (Adaptabilty).
Para jurnalis daring dituntut agar mampu menyesuaikan diri di tengah
kebutuhan dan preferensi publik. Dengan adanya kemajuan teknologi,
jurnalis dapat menyajikan berita dengan cara membuat berbagai keragaman
cara, seperti dengan penyediaan format suara, video, gambar, dan lain-lain
dalam suatu berita.
- Dapat dipindai (Scannability).
Untuk memudahkan para audiens, situs-situs terkait dengan jurnalisme
daring hendaknya memiliki sifat dapat dipindai, agar pembaca tidak perlu
merasa terpaksa dalam membaca informasi atau berita.
- Interaktivitas (Interactivity).
Komunikasi dari publik kepada jurnalis dalam jurnalisme daring sangat
dimungkinkan dengan adanya akses yang semakin luas. Pemirsa (viewer)
dibiarkan untuk menjadi pengguna (user). Hal ini sangat penting
karena semakin audiens merasa dirinya dilibatkan, maka mereka akan semakin
dihargai dan senang membaca berita yang ada.
- Komunitas dan percakapan (Community
and Conversation). Media daring memiliki peran yang lebih besar
daripada media cetak atau media konvensional lainnya, yakni sebagai
penjaring komunitas. Jurnalis juga harus memberi jawaban atau timbal balik
kepada publik sebagai sebuah balasan atas interaksi yang dilakukan publik
tadi
Post a Comment